ketemu lagi ma aku di posting kali ini. hayo. baca judulnya bingung pa ga? biasanya tiap kita bercita-cita mau sukses, mau jadi orang kaya, dan lain sebagainya. tapi kok judul postingnya kaya gitu ya? emang kenapa?
posting ini terinspirasi dari pertanyaan temenku. waktu itu lagi istirahat les. trus kita ngobrol banyak. dia crita cita-cita yang pengen dia raih. akhirnya dia bilang, "tapi aku ga mau jadi orang kaya. kata Alkitab orang kaya ga masuk surga." waktu denger itu aku sempet ketawa sih. masa sih orang kaya ga bisa masuk surga?
well, ini menurut iman Kristen. kita bisa liat di kejadian-kejadian yang terjadi di dalam Alkitab. kita ambil contoh Raja Salomo. dia diberkati Tuhan dengan kebijaksanaan. selain itu Tuhan juga berkati dia dengan kekayaan yang banyak. apakah raja Salomo hidup berkenan di hadapan Allah? jawabannya iya, dia hidup berkenan di hadapan Allah meskipun dia punya banyak harta.
hal itu menandakan kalo buat jadi orang kaya itu ga salah. yang membuat itu benar atau salah adalah bagaimana cara kita memperlakukan kekayaan itu.
buat njelasin hal ini, aku mau ambil ayat dari buku manual (Alkitab) di dalam Matius 6:24
tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
kita bisa liat sendiri dari ayat itu. menurutku sih kita kaya itu boleh, bahkan itu merupakan berkat dari Tuhan. hanya saja apakah kita menjadikan kekayaan itu sebagai 'tuan' atas hidup kita dan harta tersebut menggantikan posisi Tuhan dalam hidup kita? apakah kita berpikir semua masalah bisa diselesaikan hanya dengan harta? bukankah malah banyak keluarga yang pecah karena perebutan harta?
well, kita percaya bahwa Tuhan cara mengasihi kita, salah satunya adalah dengan memberikan kita berkat-berkat berupa materi. namun berkat-berkat itu hendaknya menjadi 'hamba' untuk hidup kita. maksudnya berkat itu kita jadikan sebagai sarana untuk kita memuliakan nama Tuhan, bukannya malah menggantikan posisi Tuhan dalam kehidupan kita.
di ayat itu juga dikatakan 'kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon.' atrinya kalau kita udah mengabdi kepada harta, kita ga bakal mengabdi kepada Allah. padahal harta itu kan sifatnya ga kekal. sewaktu-waktu bisa habis, bisa lenyap. sedangkan kita tahu kan kalo Allah itu kekal sampai selama-lamanya. masa sih kita mau ninggalin hal yang udah pasti demi sebuah ketidakpastian yang ada di dunia ini? :)
kesimpulannya, menjadi kaya itu ga salah. hanya saja bagaimana kita menganggap harta itu? kita menjadikannya sebagai 'hamba' atau 'tuan' dalam hidup kita? :)
semoga memberkati. see ya in the next post. God bless you all. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar