Kubri yang terbaik bagi-Mu
Kurelakan segalanya
Yang terbaik bagi-Mu
Segenap hatiku, dan segenap jiwaku
Semalem, ga tau kenapa, waktu mau doa, aku naikin lagu ini. Setelah naikin lagu ini berkali-kali, i cried, karena aku mulai evaluasi hidupku.
Apa yang dievaluasi? Tentang bagaimana selama ini hububganku sama Tuhan, terutama mengevaluasi apa yang sudah aku berikan untuk-Nya. Sewaktu memaikkan pujian itu, aku merenung. Apakah yang aku berikan pada Tuhan selama ini adalah yang terbaik? Atau hanya sekadar seinginku saja, yg penting aku memberi untuk-Nya.
Dari hasil perenunganku, aku menemukan bahwa aku tidak selalu memberi yang terbaik untuk-Nya. Dari mana aku melihat? Dari banyak hal, misalnya berapa banyak waktu yang kuluangkan untuk membangun hubungan yang baik dengan-Nya, bagaimana sikap hatiku saat melayani (melayani karena aku mampu atau aku melayani karena Tuhan yang memampukan), dan bagaimana aku membuat prioritas dalam hidupku.
Inilah yang membuat aku menangis, karena aku tidak selalu memberikan yang terbaik untuk-Nya. Apalagi mau memberikan dengan segenap hati dan segenap jiwa, pasti ga mungkin.
Well, semoga ini juga bisa jadi perenungan, bagaimana seharusnya kita hidup, bagaimana kita mempersembahkan yang terbaik untuk-Nya.
Yuk sama-sama belajar untuk memberikan yang terbaik untuk-Nya dengan segenap hati dan jiwa kita. :)
See ya in the next post. God bless u! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar