Buscar

28 Okt 2014

Andai...



Andai..

Kadang aku sering merenung, kepikiran sesuatu. Kalau suatu saat, aku dikasih kesempatan untuk ngomong sama Tuhan, kira-kira aku bakal ngomong apa ya? Ada dua hal yang aku pikirin, akankah aku berkeluh kesah pada Tuhan atau justru mengucap syukur pada Dia? Ketika kalian ada di posisiku, kira-kira apa yang bakal kalian katakan pada Tuhan?

Kenapa berkeluh kesah, dan kenapa bersyukur?

Pilihan yang pertama, berkeluh kesah. Siapa sih dari kita yang ga pernah ngalamin masalah? Rasanya setiap kita pasti pernah ngalamin masalah. Terus terang aja, ketika mengalami masalah, kadang aku ngerasa kecewa, sakit hati, putus asa, patah semangat, marah, dan hal-hal negatif lainnya. Setiap masalah yang ktia alami kadang rasanya begitu menghimpit hidup kita, begitu menyakitkan untuk dijalani. Am i right? Ga jarang kan kita jadi kecewa sama Tuhan, kadang kita bertanya, di mana Tuhan ketika aku menghadapi masalah ini?

Di sisi lain, aku justru juga bisa bersyukur ketika bicara tentang masalah yang dialami. Ga bisa dipungkiri bahwa ketika menghadapi masalah, memang perasaan negatif itu selalu ada. Aku pun ga memungkiri, aku juga ngalamin hal itu. Tapi kenapa aku tetap bisa bersyukur? Ada beberapa hal belakangan ini yang membuat aku merenungkan kenapa aku jadi bersyukur ketika aku menghadapi suatu masalah tertentu.

Yang pertama, masalah memang akan selalu ada, tapi aku memandang masalah itu sebagai salah satu sarana untuk mendewasakan aku. Aku kira ketika aku tidak mengalami masalah-masalah, aku ga akan sedewasa saat ini, aku akan terus menjadi “anak-anak” dan “terpenjara” dalam zona nyamanku. Aku ga akan mau keluar dari situ, karena di zona itu aku merasa enak, nyaman.

In the other side, ternyata masalah yang kita alami bisa jadi sumber harapan buat orang lain. Beberapa hari terakhir ini, ada beberapa orang yang share masalah mereka sama aku. Meski ga sama persis seperti yang aku alami, tapi intinya sama. Ketika itu justru aku bisa menguatkan mereka kalau aku pernah mengalami hal itu, maka mereka juga dapat mengalami hal yang sama, bisa melaluinya juga.

Emang sih, ketika kita di dalam masalahnya, kita ga bakal ngerti kenapa harus terjadi, kenapa harus mengalami itu. Tapi ketika badai masalah itu sudah berlalu, ternyata banyak hal positif yang bisa kita ambil kok. Aku sendiri kadang juga banyak belajar dari permasalahan yang dialami orang lain, memberikanku pengharapan juga, kalau dia bisa melewatinya, maka aku juga bisa.

So, mengalami masalah emang ga enak, tapi masalah itu dapat menjadi salah satu sarana untuk mendewasakan kita. Ketika kita mau terbuka sama orang lain, tak jarang masalah itu juga bisa jadi sebuah hal positif bagi mereka.

Jadi, ketika aku bertemu Tuhan, satu hal yang akan aku katakan sama Tuhan, “Tuhan, terima kasih untuk segala proses kehidupan yang boleh aku jalani. Terima kasih juga bahwa dengan aku melaluinya, aku bisa menjadi berkat untuk orang lain.”

Stand firm! Keep sharing! God bless u.. :) 

Sumpah Pemuda



Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tumpah darah Indonesia.
Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra-putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Delapan puluh enam tahun yang silam, pemuda-pemuda Indonesia menyebutkan kata-kata tersebut sebagai ikrar mereka, yang saat ini kita sebut sebagai Sumpah Pemuda. Tentu semua itu adalah suatu gagasan persatuan yang diinginkan oleh para pemuda Indonesia pada saat itu, semua pemuda satu tumpah darah, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.

Apakah saat ini kita juga masih bisa meniru semangat juang mereka? Di masa lampau, semangat juang mereka untuk mempersatukan Indonesia begitu besar. Mereka berusaha untuk membentuk suatu kekuatan nasional guna melawan penjajah. Saat ini, apakah semangat itu masih sama berkobarnya dalam setiap kita, anak-anak muda Indonesia? Meski negara kita sudah tidak dijajah seperti penjajahan di masa lalu, tapi tantangan kita untuk saat ini justru lebih besar. Ketika semangat itu meluntur, apa yang bisa kita lakukan?

Yuk, terus jaga persatuan di antara kita, sesama pemuda Indonesia, meskipun kita berbeda. Berbeda dalam suku, ras, agama, dan lain sebagainya, tapi kita tetap satu, yaitu bangsa Indonesia. Bukankah perbedaan itu yang justru akan memperkaya kita? Kita dapat salling belajar dari kebudayaan lain, dan semakin memperkaya pengetahuan kita akan budaya-budaya yang ada di Indonesia. Kita juga dapat mengembangkan sikap saling menghargai perbedaan yang terjadi antarsuku, agama, ras, dan lain sebagainya. Bukankah itu justru baik?

Aku seorang Kristiani dan merupakan keturunan Tionghoa, tapi Indonesia tetap negaraku. Justru di sinilah aku banyak belajar menghargai orang lain. Aku belajar mengenal kebiasaan, hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh umat Islam, Hindu, Budha. Aku juga belajar bahasa daerah tempat aku tinggal, bahasa Jawa. Aku juga belajar bagaimana orang Jawa berinteraksi dengan orang lain. Aku belajar bagaimana cara bicara teman-teman aku yang Betawi, orang Sumatra (Batak), orang Kalimantan, orang Sulawesi, orang Bali, orang Nusa Tenggara, orang Papua. Aku belajar banyak dari negara ini, dan menurutku negara ini sangat-sangat keren! Kenapa? Karena punya satu semboyan, Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia yang memiliki beragam suku, budaya, bahasa daerah, dan sebagainya, namun tetap berada dalam satu naungan negara Indonesia.

Persatuan Indonesia tidak juga langsung dimulai dari hal-hal yang besar. Kita bisa kok mulai dari hal-hal yang kecil. Coba deh kita mulai berlajar bersikap toleran kepada orang lain, terutama ketika itu berkaitan dengan kepercayaan dan adat mereka. Sulit? Enggak kok. Aku juga sudah membuktikannya. Ketika rasa toleransi itu ada, maka persatuan yang sudah kita bangun akan menyebar ke orang-orang lain, sehingga nantinya akan bisa sampai ke tingkat se-Indonesia. Mustahil? Ga mustahil kalau kita mau mencoba.

*teringat status dari Presiden baru kita, Pak Joko Widodo.

Selamat memperingati Sumpah Pemuda 1928, dan ingat kata Bung Karno, “Kita jangan mewarisi abu-nya sumpah pemuda, tapi kita harus mewarisi api-nya sumpah pemuda.”


Kobarkan terus semangat persatuan Sumpah Pemuda. Jangan menjadi biang perpecahan di lingkungan kita. Semoga Indonesia makin jaya, dan tetap ber-Bhinneka Tunggal Ika. 



25 Okt 2014

Mental berkelimpahan -- the power of giving

Salam semangat. Thank you for visiting my blog. It's an honour for me that i can share the things that i've learn from my life.

Yap, actually, judul dari posting ini adalah salah satu materi yang aku dapatkan saat kuliah. Tema yg diangkat pada kuliah ini adalah mengembangkan diri menjadi pribadi yang efektif. How? Kalian bisa baca sendiri satu buku dari sean covey, yg judulnya 7habits of high effective teens. Aku banyak berubah ketika disampaikan materi kuliah, plus membaca buku tersebut.

Sebenernya yang aku bagikan saat ini sudah masuk ke dalam kebiasaan yang keempat, yaitu bagaimana berpikir untuk menang-menang. Untuk kebiasaan sebelumnya, mungkin bisa baca sendiri di bukunya sean covey. Yap, kebiasaan keempat ini udah masuk dalam kemenangan publik, dan inilah yang utama, berpikir menang-menang.

Betapa sering kita dihadapkan pada situasi di mana seorang akan merasa menang, dan yang lainnya kalah. Ada juga yang berakhir kalah-kalah. Namun yang ingin ditekankan di sini adalah mengenai menang-menang..

Ada beberapa hal yang mempengaruhi untuk kita bisa berpikir menang-menang, salah satunya adalah mental berkelimpahan. Berkelimpahan yang dimaksud bukan berkelimpahan secara harta, tapi secara mental. Apa yang dimaksud berkelimpahan secara mental?

Dosenku saat memberi kuliah ini mengaitkannya dengan the power of giving, kekuatan dalam memberi. Aku berpikir, ketika kita mau memberi, berarti kita memang lebih mampu, lebih mapan dari orang yang kita beri, terutama secara apa yang kita miliki (selain harta).

The power of giving yang ditekankan di sini, sekali lagi, bukan masalah harta, tapi masalah mental. Ada beberapa yang bisa kita bagikan kok kepada orang lain yang tidak menyangkut harta..

1. Memberikan senyuman :)
Senyuman yang tulus akan menjadi 'obat'  tersendiri bagi mereka yang mengalami kesusahan. Ketika kita memberikan senyuman yang tulus, maka orang lain pun akan dengan senang hati menerimanya. Am i right? ;)

2. Memberikan perhatian
Perhatian pada orang lain itu memang bisa membuat mereka merasa diterima, merasa ada yang peduli padanya, dan sebagainya.

3. Memberikan solusi
Mungkin ada di antara kita yang sering menjadi teman curhat bagi teman/sahabat kita. Tapi terkadang yang kita lakukan bukanlah memberi solusi.
Misal nih, ada temen kita yang lagi ngalamin kebanan (ban bocor). Dia telepon kita, berniat minta solusi. Tapi kita menanggapinya, "loh, kok bisa?" Hei, yang mereka butuhkan adalah solusi, bukan nya malah pertanyaan balik..

4. Memberikan pengetahuan
Kalau memang kita merasa bisa di satu bidang, misalnya matematika/fisika/kimia, dsb, janganlah enggan untuk berbagi ketika ada teman kita yang bertanya.  Jangan pernah berpikir bahwa mereka akan mencuri ilmu kita. Nope! Justru dengan mengajari mereka, ilmu mu juga akan bertambah. Ga percaya? Buktikan! *kaya bahasa apa gitu ya.. Hehehe*

Dan masih ada banyak lagi hal-hal yang bisa kita bagikan pada orang lain. Jadi, jangan segan2 untuk berbagi. Ada kekuatan di balik berbagi.. Just do it, dan rasakan sendiri kekuatannya.. *believe me, it works.. *eh, ngiklan.. Maap, maap.. Hehehe

God bless u guys!!

22 Okt 2014

move on dari masa lalu?

selamat pagi/siang/sore/malam buat yang sedang membaca postingku kali ini. (aku kan ga tau kalian bacanya kapan.. hehe)

btw, thank you for visiting my blog. dan untuk psting kali ini aku pengen bahas soal masa lalu..

masa lalu, siapa sih di antara kita yang ga punya masa lalu. setiap kita pasti punya masa lalu, mau itu masa lalu yang penuh dengan keberhasilan, penuh air mata, dan lain sebagainya. tapi apa sih makna masa lalu buat kamu?

well, kenapa sih aku tulis posting ini? jadi gini ceritanya. kemarin ada salah seorang "adik"ku curhat, dan kebetulan aku memang pernah mengalami hal tersebut di masa lalu. memang sih, masa lalu yang tidak mengenakkan, bahkan sangat-sangat menyakitkan. nah, dia itu jadi ngerasa bersalah ketika dia curhat tentang hal itu, justru jadi mengingatkanku pada masa lalu..

sebenernya, bagiku, masa lalu adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hidupku. toh masa lalu kan emang ga bisa diubah. semuanya juga sudah terjadi dan ga bisa diubah. masa lalu memang ga selamanya kelam, tapi juga ga selamanya menyenangkan. kita bisa mengalami banyak kesusesan di masa lalu, tapi kita juga bisa mengalami banyak kegagalan juga.

kalau aku sih, masa lalu menjadi suatu momen untuk aku belajar menjadi pribadi yang lebih baik. belajar dari kesalahan dan kegagalan yang sudah aku buat di masa lalu, belajar dari keberhasilan yang sudah aku capai di masa lalu. aku percaya kok, ketika kita bisa merenungkan semuanya itu, maka hal itu juga akan membawa dampak baik dalam hidup kita.

mengenai mengingat masa lalu, kalau aku sih sekarang ga terlalu masalah, karena aku menganggap itu sebagai bagian hidupku. mungkin memang ada kalanya sih kita harus kembali melihat ke masa lalu, untuk belajar banyak hal di masa lalu, namun momen itu tidak boleh menjadi titik di mana kita bakal stuck dan ga bisa move on dari masa lalu.

so, masih stuck di masa lalu? masa lalu adalah bagian hidup, tapi kita hidup di masa sekarang. masa lalu memang menjadi bagian hidup, tapi jangan sampai bikin kita gagal move on ya.. cheers!!

God bless u.. ^.^



10 Okt 2014

Labirin kehidupan

Salam semangat..

Well, sometimes i think that our life seems like a labirynth. Ada jalan-jalan yang harus kita pilih untuk mencapai suatu tujuan. Jalan yang kita lalui ada yang lurus, kadang ada juga yang berliku. Betapa sering juga kita dihadapkan pada sebuah persimpangan jalan, di mana kita harus memilih jalan yang tepat, yang akan membawa kita menuju ke tujuan yang akan kita capai. Ada kalanya juga ketika kita salah memilih jalan, kita akan menemui jalan buntu, yang harus membuat kita mencari jalan lain untuk mencapai tujuan..

Beberapa orang berpendapat bahwa hidup terlalu melelahkan. Namun semua itu merupakan sebuah proses untuk mendewasakan setiap kita. Ketika kita mampu melewati labirin dalam hidup kita, kita juga akan sampai kepada tujuan hidup kita.

Nikmati setiap proses yang harus kita lalui dalam kehidupan. Bersikaplah bijak dalam mengambil keputusan, dan lihatlah bahwa ketika kita melalui semuanya itu, akan membawa kita pada tujuan hidup kita.

See ya in the next post. God bless u.. :)