Buscar

17 Feb 2013

hari kanker anak internasional


Tanggal 15 februari lalu, ketika para pembaca blog yang menjadi teman di facebook atau twitterku, pasti tahu aku update status atau nge-tweet seperti ini :
selamat pagi. tanggal 15 Februari diperingati sebagai hari kanker anak internasional.
Yap, aku tulis status/tweet itu di tanggal 15 Februari. Selain itu, untuk memberi kontribusi mengenai hal ini, aku mengganti ava twitterku dengan lambang YPKAI (Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia). Lambangnya sederhana, seperti ini nih...



Well, bahkan sampai ngadain kultwit juga di salah satu akun yang di situ aku jadi admin. Dan ternyata menimbulkan respon yang positif dari follower-follower yang ada. So, aku share juga apa yang udah aku kultwit kemarin. J

Kita tahu bahwa saat ini, banyak sekali jenis penyakit yang muncul di dunia, bahkan banyak penyakit-penyakit baru, salah satunya adalah kanker. Penderita kanker tidak pandang bulu, bisa pria, wanita, orang dewasa, bahkan anak-anak. Dan kita bisa lihat bahwa penderita kanker setiap tahunnya terus meningkat, dan banyak juga dari mereka yang terenggut nyawanya.

Saat ini, aku memusatkan pembahasan pada kanker anak. Banyak anak-anak yang harus terenggut nyawanya hanya karena kanker. Sebenarnya kanker pada anak bisa disembuhkan, asalkan tidak terlambat untuk penanganannya. Tapi ironisnya, kebanyakan dari mereka terlambat ditangani, sehingga ajal pun tak dapat terhindari.

Ketika anak yang menderita kanker berasal dari kalangan keluarga yang mampu, aku rasa ga ada masalah. Yang menjadi masalah hanya pengetahuan mengenai gejala-gejala kanker yang muncul pada stadium-stadium ringan.

Tapi kita bisa mengamati, ketika penderita kanker berasal dari keluarga yang kurang mampu, kebanyakan dari mereka tidak dapat ditangani dengan baik. Salah satu yang menjadi masalah adalah masalah ekonomi. Perawatan untuk kanker sendiri membutuhkan waktu yang lama dan pastinya dana yang besar. Hal inilah yang tidak dapat dicapai oleh orang-orang yang berasal dari keluarga yang ga mampu.

Orang tua dari kalangan yang kurang mampu, mungkin melihat adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik anaknya, tapi mereka tidak tahu harus berbuat apa. Ketika akan membawa ke rumah sakit, mereka tidak memiliki biaya untuk berobat. Akhirnya mereka hanya membawa ke dukun atau orang pintar untuk menyembuhkannya. Tapi hal yang mereka lakukan itu tidak akan berhasil membawa kesembuhan, karena tidak menemukan apa yang sebenarnya dialami oleh si anak.

Akhirnya ketika keadaan semakin memburuk, mereka baru membawa anaknya di rumah sakit. Karena keadaan ini, maka anak-anak ini ketika sampai di rumah sakit dan diperiksa sudah pada tingkat stadium yang tinggi/akhir. Sehingga penanganan apapun yang dilakukan akan sulit untuk menghilangkan sel kanker yang sudah menyebar ke organ-organ lain.

Peristiwa ini menjadi keprihatinan banyak orang. Sehingga ada banyak yayasan yang berdiri untuk mengurangi angka kematian anak akibat kanker. Misalnya saja YPKAI, YOAI, YKAKI, YAI, dan Rachel House yang banyak bekerja sama dengan RSK Dharmais. Para yayasan ini saling bekerja sama untuk mencegah bertambahnya penderita kanker anak.

Yayasan-yayasan ini memberikan fasilitas-fasilitas untuk para penderita kanker anak dan juga keluarganya. ada dari yayasan tersebut yang memberikan rumah singgah bagi penderita kanker yang berasal dari luar kota dan tidak memiliki tempat tinggal. Bahkan ada juga yang berusaha memenuhi permintaan-permintaan dari anak penderita kanker, yang bisa saja menjadi last wish mereka.

Keinget sama kata-kata Pandji Pragiwaksono
Kita punya masa kecil untuk diceritakan, mereka punya masa depan untuk diperjuangkan.

Selamat hari kanker anak internasional. Semoga ga banyak lagi anak-anak yang harus meninggal karena kanker. J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar